Iis Soekandar: Kebahasaan

Minggu, 10 Desember 2017

Kebahasaan


Antara Kita dengan Kami
                                                               www.idntimes.com
      
Kata kita begitu akrab dan sering terdengar pada obrolan dan tayangan di televisi, terutama yang bersifat santai atau hiburan dibanding kata kami. Sekilas kata kita dan kami sama. Sama-sama sebagai kata ganti jamak, diucapkan dan diwakili oleh orang pertama atau orang yang sedang berbicara. Tetapi sebetulnya berbeda.  
       Kata ganti kita digunakan jika pembicara dan lawan bicara terlibat dan termasuk dalam orang yang diwakili. Sedangkan kata ganti kami digunakan jika lawan bicara tidak terlibat dan tidak terwakili.
       Di bawah ini sebagai contoh penggalan kalimat yang diutarakan salah seorang presenter televisi terkenal:
       “... kerja keras kita merasa dihargai.” Padahal yang dimaksud adalah kerja keras dia berserta kru yang bekerja. Orang lain, dalam hal ini penonton yang diajak berbicara tidak terlibat dalam pekerjaan itu. Mestinya kalimat yang diucapkan adalah: “... kerja keras kami merasa dihargai.” Dan masih banyak lagi penggunaan kata kita yang seharusnya kami, dalam tayangan di televisi.
       Televisi sudah menjadi kebutuhan primer bagi semua lapisan masyarakat. Dengan kata lain hampir setiap kehidupan dalam berkeluarga memiliki televisi, dari kalangan mayarakat atas, menengah, hingga bawah. Maka para publik figur yang setiap hari mereka-termasuk di dalamnya para pelajar- lihat itu, secara langsung atau tidak menjadi pemodelan. Bukankah ini juga dapat berdampak buruk pada para pelajar, generasi muda penerus bangsa? Tidak hanya dalam bahasa lisan tetapi juga tulis.
       Mungkin maksud para publik figur yang menggunakan kata kurang tepat itu untuk menjalin akrab dengan penonton. Namun alangkah baiknya tidak dengan merusak bahasa. Mengakrabi dapat dengan bahasa tubuh dan keramahan. Atau mungkin anggapan mereka kata kami dan kita sama, padahal sebetulnya berbeda.
       Barangkali membutuhkan uluran tangan dari pemerintah atau badan yang terkait dengan kebahasaan agar menghimbau secara khusus penggunaan kata kita dan kami dalam konteks yang benar. Tidak cukup sekadar ajakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tanpa memerinci penggunaan kata kita dan kami. Sehingga publik figur sebagai pelaku televisi itu pun menggunakan bahasa Indinesia dengan baik dan benar, terlebih menyangkut penggunaan kita dan kami, mengingat peran mereka sebagai pemodelan yang mudah ditiru oleh masyarakat. Yuk, berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam komunikasi lisan maupun tulis!   
@@@
                                                                                                         
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar