delapan karya di majalah Bobo
Tidak
terasa Desember 2021 hampir selesai. Baru saya sadari ketika beberapa hari lalu
membaca sebuah tulisan di surat kabar. Penulis mengungkapkan kesan dan
pengalamannya sepanjang tahun 2021. Ternyata sudah di penghujung tahun. Setiap
orang pasti punya kesan dalam hidupnya, begitupun saya. Hidup adalah
pembelajaran; merenungi dan mengambil hikmah saat kegagalan terjadi; memacu
untuk bisa bertambah maju saat keberhasilan berpihak. Keduanya sebagai modal menapaki
hari depan.
Pandemi hampir dua tahun. Tahun lalu
saya merasakan kehidupan dan kebiasaan baru adanya pandemi. Kegiatan yang
biasanya saya lakukan di luar, berubah menjadi lebih banyak saya lakukan di
dalam rumah. Prokes begitu ketat. Jika meleng, virus tak kasatmata siap memapar
dan mengarantina. Bahkan jika nahas berpisah selamanya dengan orang-orang dekat
dan handai tolan.
Seiring waktu berjalan, hal-hal baru
itu menjadi kebiasaan. Keluar rumah menutup sebagian wajah dengan masker
bukanlah sebuah gangguan. Selain menjaga kesehatan, ternyata melindungi dari
terik matahari dan debu polusi. Menjaga jarak tidak lagi hal aneh walaupun
dalam sebuah perjamuan. Di samping makanan tak dibagikan di tempat, menghindari
bergunjing karena waktu pertemuan dibatasi.
Pandemi
tahun kedua juga memberikan hikmah positif, terutama dalam kegiatan menulis.
Saya punya banyak waktu menulis dan membaca. Ada sepuluh karya yang terbit
sepanjang tahun 2021 dari dua media. Delapan di majalah Bobo dan dua di koran
Kedaulatan Rakyat. Semua masih seputar cerita anak. Biasanya cerita yang saya
buat mengandung pendidikan karakter juga kearifan lokal. Proses setiap karya dari
pengalaman membaca, jalan-jalan, terkadang juga harus riset. Setiap karya
berharap dipublikasikan, itu sebabnya tidak boeh memberikan informasi salah.
Begitu
pun dalam kegiatan membaca. Saya semakin banyak kesempatan membaca buku-buku cerita
dewasa, baik kumpulan cerpen maupun novel. Dan berharap pada masanya nanti
mendapat kesempatan menerbitkan cerita-cerita dewasa, sebagaimana teman-teman yang
telah sukses. Ada banyak hal yang bisa ditulis dari pengalaman hidup
sehari-hari. Tidak hanya menjadi cerita anak, cerita dewasa juga asyik untuk
ditulis.
Menulis
kegiatan yang menyenangkan. Berlama-lama menulis berarti berlama-lama dalam
kesenangan. Banyak media yang tidak lagi memberikan ruang untuk cerita anak
sementara kegiatan menulis menjadi kebutuhan. Saya menampungnya dalam kegiatan
menulis novel anak. Yah, sekarang selain menulis cerita pendek saya juga
menulis novel anak. Entah ke mana novel itu kelak akan bermuara. Yang pasti
saya percaya tidak ada yang percuma di dunia ini. Sebagaimana dulu tidak ada
media yang menerima karya saya, tetapi tahun ini terbit sepuluh buah.
Satu
sisi menjaga kebahagiaan dan berpikir positif di tengah pandemi yang masih
melanda adalah hal penting. Konon, kebahagiaan dan berpikir positif dapat
menyembuhkan penyakit hingga delapan puluh persen. Untuk kemudian benar-benar
sehat. Jika badan sehat menulis pun menjadi lancar.
Semoga
kelancaran menulis menghasilkan pula kelancaran terbit karya di banyak media.
Tidak hanya cerita anak, tetapi juga cerita dewasa; cerpen maupun novel. Amin.
Sukses juga untuk teman-teman.
@@@