Iis Soekandar: Desember 2016

Sabtu, 24 Desember 2016

Dongeng

Meme dan Sisi

Oleh: Iis Soekandar



Meme meja guru dan Sisi kursi guru selalu bahagia bila pagi tiba. Tidak lama lagi Pak Tresno, pembantu sekolah, akan membersihkan mereka. Sedangkan siang hari sepulang sekolah Pak Tresno menyapu lantai.
       Kreeeek... Pintu kelas terbuka.
       “Asyiiiiik... Pak Tresno datang!” kata Meme girang.
       “Kita akan dibersihkan,” Sisi menambahkan.
       Vas bunga di atas taplak diambil. Begitu pun taplak yang menempel Meme. Kemudian Meme dilap dengan kemoceng. Sesaat ketika dilihat ada yang terkena lem, beliau mengambil sedikit air. Bagian Meme yang terkena lem dihilangkan hingga licin kembali.
       “Lihatlah, aku kinclong kembali!” ungkap Meme penuh rasa bangga kepada meja-meja siswa. Meja-meja siswa menaruh rasa iri. Apalagi pagi itu Pak Tresno mengganti taplak lama dengan yang baru.
       “Ah ya Meme ini kan hari Senin. Pantas saja Pak Tresno mengganti taplakmu. Dan wajahmu semakin cantik dengan vas dan bunga mawar warna pink,” puji Sisi.
       Meme bertambah senyum-senyum bangga memamerkan dirinya kepada meja-meja siswa.
       “Saatnya aku dibersihkan,” ganti Sisi yang bangga.
       Kursi-kursi siswa menaruh rasa iri.
       Sisi dibersihkan pada bagian duduk dan sandaran. Sebelum Pak Tresno pergi diperiksanya sekali lagi Meme dan Sisi. Setelah Meme dan Sisi tampak bersih dan rapi, beliau memperhatikan meja-meja dan kursi-kursi siswa. 
       Meme dan Sisi melihat Pak Tresno berdiri di depan kelas. Beliau tidak jadi membersihkan meja-meja dan kursi-kursi siswa. Sesaat kemudian beliau keluar lagi.
       “Kasihan semua meja dan kursi siswa, Me,” ungkap Sisi mengejek.
        Meme dan Sisi melihat semua meja dan kursi siswa iri. Tempat duduk mereka tidak diberi bantalan begitu pun sandarannya. Meja-mejanya pun tidak diberi taplak dan vas bunga.
@@@
       Suatu pagi seperti biasa, Meme dan Sisi bahagia melihat kedatangan Pak Tresno. Tapi kali ini beliau tidak hanya membawa lap dan kemoceng. Di tangan kanannya ada sesuatu. Oh ternyata Pak Tresno membawa jam dinding baru. Jam dinding yang terpasang di dinding di atas papan tulis rusak. Jarumnya tidak dapat bergerak lagi.
      Vas bunga dan taplak yang menempel Meme dilepas Pak Tresno. Meme girang, pasti tidak lama lagi beliau akan membersihkannya. Tapi tiba-tiba...
       Kreeeeek....
       Meme didorong Pak Tresno, begitu pun Sisi. Mereka ditempatkan tepat di bawah jam dinding yang rusak. 
       “Aduh...!” kata Sisi. Tempat dudukan Sisi diinjak Pak Tresno.
       “Aduuuuh, gimana sih Pak Tresno! Mengapa aku diinjak-injak?” protes Meme.
       “Ha ha ha... “ semua meja dan kursi siswa tertawa. Kini mereka bersenang-senang karena tidak diinjak kaki Pak Tresno.
       Uh mentang-mentang kita letaknya paling depan.Kita dijadikan pijakan, gerutu Meme dan Sisi.
       Ternyata dalam hidup ini tidak selalu beruntung. Ada kalanya merasakan tidak enak. Semenjak itu barulah Meme dan Sisi menyadari bahwa mereka tidak boleh sombong.
@@@



      
      
       

Sabtu, 17 Desember 2016

Jalan-jalan

Mengenal Lebih Dalam Kota Lama Semarang

       Belanda menjajah Indonesia selama tiga setengah abad. Banyak pengaruh dan peninggalan yang tersisa di Indonesia. Diantaranya peninggalan bangunan bergaya Eropa. Tidak heran bila kota lama tidak hanya terdapat di satu tempat seperti Jakarta, Semarang pun memiliki Kota Lama. Kawasan Kota Lama di Semarang terletak di seputar Jalan Letjen Suprapto. Dan mungkin ada lagi kota lama di kota-kota lain sebagai peninggalan Belanda.
       Berkunjung ke Kota Lama Semarang, tidak bisa lepas dari Gereja Blenduk. Gereja yang memiliki nama asli Gereja Immanuel ini menjadi ikon Kota Lama Semarang. Sehingga Gereja Blenduk tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing. Setiap hari banyak wisatawan yang datang, sekadar ingin melihat dan berfoto. Bentuknya yang khas, mblenduk dengan genting berwarna merah bata, membuat gereja ini lebih dikenal dengan Gereja Blenduk dibanding Gereja Immanuel.   Gereja Blenduk dibangun oleh pemerintah Belanda pada tahun 1763 dan mengalami perbaikan pada tahun 1894. Hingga kini Gereja Blenduk masih berdiri megah.


       Sayang tidak semua bangunan peninggalan Belanda dilestarikan. Sebagian dibiarkan rusak bahkan ada yang musnah karena tidak terawat. Berikut ini beberapa bangunan lain, selain Gereja Blenduk,  yang masih tersisa dan berfungsi dengan baik.
        Gedung Jiwasraya ini letaknya berseberangan dengan Gereja Blenduk. Gedung berlantai tiga lantai  didirikan oleh perusahaan pelaksana bangunan gedung zaman Belanda bernama Hollandsche Beton Maatschappij (HBM).


       Berderet dengan Gedung Jiwasraya adalah kantor pengadilan. Tapi gedung ini sekarang menjadi restoran ikan bakar.


       Masih terletatak di Jalan Letjen Suprapto berdiri megah gedung berlabel Spiegel. Gedung ini adalah toko H Spiegel yang menjual berbagai macam barang milik perusahaan Winkle Maaatschappij. Barang yang dijual kain, peralatan rumah tangga, dan keperluan olahraga. Dibangun pada tahun 1895 oleh Tuan Addler. Awalnya Tuan H Spiegel menjadi manager, kemudian menjadi pemiliknya. Gedung ini sekarang menjadi sebuah kafe.


       Bangunan lain adalah Gedung Neherlands Handel Mascaapi. Gedung ini terletak di Jalan Mpu Tantutar,  bersebelahan dengan Jalan Letjen Suprapto. Sekarang gedung ini ditempati salah satu kantor bank nasional.


       Berbeda dari gedung-gedung lain yang telah beralih fungsi, kantor pos pada zaman Belanda masih berfusngsi hingga sekarang. Bahkan menjadi Kantor Pos Besar di Kota Semarang. Bedanya dulu kantor pos menyatu dengan kantor telegraf. Tapi kemudian hanya berfungsi sebagai kantor pos. Kantor pos yang dibangun pada tahun 1906 terletak di Jalan Pemuda, tidak jauh dari Jalan Mpu Tantular. Kota Semarang termasuk tiga kota pertama di Indonesia yang memelopori jasa pos, disamping Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1979 pernah dilakukan pemugaran.


       Tentunya masih ada gedung-gedung lain yang tidak kalah menarik. Jadi jangan segan mampir ke kota lama jika Anda kebetulan berwisata ke Kota Semarang. Atau bahkan sengaja berkunjug ke Kota Lama Semarang, sebagaimana para turis lain. Selamat menikmati liburan!

                                                                            @@@