Meme
dan Sisi
Oleh: Iis Soekandar
Meme meja guru dan Sisi kursi guru selalu bahagia
bila pagi tiba. Tidak lama lagi Pak Tresno, pembantu sekolah, akan membersihkan
mereka. Sedangkan siang hari sepulang sekolah Pak Tresno menyapu lantai.
Kreeeek... Pintu kelas terbuka.
“Asyiiiiik...
Pak Tresno datang!” kata Meme girang.
“Kita
akan dibersihkan,” Sisi menambahkan.
Vas
bunga di atas taplak diambil. Begitu pun taplak yang menempel Meme. Kemudian Meme
dilap dengan kemoceng. Sesaat ketika dilihat ada yang terkena lem, beliau
mengambil sedikit air. Bagian Meme yang terkena lem dihilangkan hingga licin
kembali.
“Lihatlah,
aku kinclong kembali!” ungkap Meme penuh rasa bangga kepada meja-meja siswa.
Meja-meja siswa menaruh rasa iri. Apalagi pagi itu Pak Tresno mengganti taplak
lama dengan yang baru.
“Ah ya
Meme ini kan hari Senin. Pantas saja Pak Tresno mengganti taplakmu. Dan wajahmu
semakin cantik dengan vas dan bunga mawar warna pink,” puji Sisi.
Meme
bertambah senyum-senyum bangga memamerkan dirinya kepada meja-meja siswa.
“Saatnya aku dibersihkan,” ganti Sisi yang bangga.
Kursi-kursi
siswa menaruh rasa iri.
Sisi
dibersihkan pada bagian duduk dan sandaran. Sebelum Pak Tresno pergi
diperiksanya sekali lagi Meme dan Sisi. Setelah Meme dan Sisi tampak bersih dan
rapi, beliau memperhatikan meja-meja dan kursi-kursi siswa.
Meme
dan Sisi melihat Pak Tresno berdiri di depan kelas. Beliau tidak jadi membersihkan
meja-meja dan kursi-kursi siswa. Sesaat kemudian beliau keluar lagi.
“Kasihan semua meja dan kursi siswa, Me,” ungkap Sisi mengejek.
Meme dan Sisi melihat semua meja dan kursi
siswa iri. Tempat duduk mereka tidak diberi bantalan begitu pun sandarannya. Meja-mejanya
pun tidak diberi taplak dan vas bunga.
@@@
Suatu
pagi seperti biasa, Meme dan Sisi bahagia melihat kedatangan Pak Tresno. Tapi
kali ini beliau tidak hanya membawa lap dan kemoceng. Di tangan kanannya ada
sesuatu. Oh ternyata Pak Tresno membawa jam dinding baru. Jam dinding yang
terpasang di dinding di atas papan tulis rusak. Jarumnya tidak dapat bergerak
lagi.
Vas
bunga dan taplak yang menempel Meme dilepas Pak Tresno. Meme girang, pasti tidak
lama lagi beliau akan membersihkannya. Tapi tiba-tiba...
Kreeeeek....
Meme
didorong Pak Tresno, begitu pun Sisi. Mereka ditempatkan tepat di bawah jam
dinding yang rusak.
“Aduh...!” kata Sisi. Tempat dudukan Sisi diinjak Pak Tresno.
“Aduuuuh,
gimana sih Pak Tresno! Mengapa aku diinjak-injak?” protes Meme.
“Ha ha
ha... “ semua meja dan kursi siswa tertawa. Kini mereka bersenang-senang karena
tidak diinjak kaki Pak Tresno.
Uh mentang-mentang kita letaknya paling
depan.Kita
dijadikan pijakan, gerutu Meme dan Sisi.
Ternyata
dalam hidup ini tidak selalu beruntung. Ada kalanya merasakan tidak enak. Semenjak
itu barulah Meme dan Sisi menyadari bahwa mereka tidak boleh sombong.
@@@