Iis Soekandar: Menulis dengan Senang Hati

Minggu, 31 Desember 2023

Menulis dengan Senang Hati

                                                                                             

Menuliskan pengalaman seputar kegiatan menulis sepanjang satu tahun adalah salah satu favorit saya. Dengan demikian saya mengetahui perkembangan kegiatan menulis, apakah tahun ini lebih baik dari tahun kemarin, lalu berusaha tahun depan lebih baik dari tahun ini, begitu seterusnya. Itu sebabnya “Kilas Balik” ada dalam menu blog.

Tahun 2023 masih melanjutkan impian tahun lalu: menulis cerpen. Berbeda tahun lalu yang sering tersendat-sendat dalam memenuhi bagian-bagian premis. Tahun ini, dari waktu ke waktu semakin ringan dalam proses menulis. Saya semakin lancar mengisi bagian-bagian premis sebagai persyaratan awal menulis sebuah cerpen. Benar kata orang bijak, menulis termasuk sebuah keterampilan. Ibarat pisau semakin diasah semakin tajam.

Premis diibaratkan resep dalam dunia masakan, begitu istilah Abang Mentor. Jadi, jika resep atau ada bagian premis yang kurang, hasilnya pun terasa janggal. Setelah premisnya tepat, barulah berkreasi pada saat mengembangkannya menjadi cerpen. Entah berkreasi dalam penggunaan gaya bahasa, sudut pandang, dan lainnya sehingga cerpen itu menarik dibaca.

Kembali setelah unsur-unsur premis terpenuhi lalu membuat kerangka cerita, saatnya mengembangkan menjadi cerpen utuh. Saya berusaha menuangkan semua yang ada di kepala dalam satu kali duduk. Dengan demikian tidak menggali dari awal, seperti saya gagal mengembangkan premis dalam satu kali duduk.

Ketikan pertama tentu saja masih draf sehingga perlu diendapkan agar memperolah hasil objektif. Setelah dibaca ulang terkadang ada bagian premis yang terlewat atau kurang sempurna. Mungkin deskripsi tokoh kurang lengkap, keinginan tokoh dan caranya tidak fokus, hambatannya kurang nendang, atau resolusinya biasa-biasa saja. Dengan berpegang pada patokan-patokan itu saya tinggal memperbaiki bagian-bagian yang kurang.

Selanjutnya mengedit secara keseluruhan, adakah kalimat dan paragraf yang loncat sehingga harus dibetulkan, perlukah penggunaan gaya bahasa, mungkin acuannya kurang konsisten, dan bagian-bagian lain yang perlu diperbaiki hingga menjadi sebuah cerpen yang sempurna dan siap kirim ke media. Kegiatan menulis menjadi terasa mudah dan menyenangkan.

Kesenangan itu membuahkan hasil dengan lolos kurasi di media kompas.id. Alhamdulillah. Mungkin karya-karya lain yang telah saya kirim ke media-media sedang menunggu antrean. Atau saya harus terus memperbaiki dan meningkatkan keterampilan menulis untuk menghasilkan karya baik, lebih baik, dan lebih baik lagi. Dan itu sebuah keniscayaan untuk sebuah kegiatan yang positif, menghibur, dan berguna bagi banyak orang.

Setiap orang punya me-time sendiri-sendiri. Biasanya saya menulis malam hari. Saatnya jenuh setelah rutinitas seharian, menulis tulisan fiksi dapat mengendorkan syaraf. Rasa lelah pun lambat laun hilang. Sehingga menulis menjadi bagian kegiatan yang mengasyikkan. Dengan perpegang pada premis dan selalu terbuka, karya terbit hari ini, besok, atau kapan pun hanyalah soal waktu. Semoga tahun 2024 banyak karya terbit, dan ikut memajukan literasi Indonesia, bahkan dunia. Amin.

@@@


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar