Legenda Tangkuban Parahu
Diceritakan
kembali oleh: Iis Soekandar
Legenda adalah cerita asal mula terjadinya tempat
atau peristiwa. Sebagaimana kisah asmara Rorojonggrang dengan Bandung Bondowoso
yang menandai berdirinya Candi Prambanan, Tangkuban Parahu juga menyimpan
cerita yang tidak kalah menarik.
Diceritakan Raja Sungging Perbangkara
mempunyai seorang bayi cantik yang diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati.
Karena kecantikan Dayang Sumbi, banyak raja-raja saling berperang untuk mendapatkannya.
Atas permintaannya sendiri Dayang Sumbi mengasingkan
diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan bernama si Tumang. Ketika
sedang asyik bertenun, kain terjatuh ke bawah. Dayang Sumbi enggan mengambil
dan terlontar ucapan tanpa disengaja. Dia berjanji siapapun yang mengambilkan
torak atau alat tenun terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan
suaminya. Beberapa lama kemudian Dayang Sumbi menikah. Dayang Sumbi mempunyai
anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang.
Suatu ketika Sangkuriang berburu ditemani si
Tumang. Si Tumang tidak menurut saat disuruh mengejar babi. Lalu si Tumang dibunuh.
Hati si Tumang diberikan Dayang Sumbi dan dimasak. Begitu mengetahui hal
tersebut, Dayang Sumbi marah dan Sangkuriang dipukul dengan senduk terbuat dari
tempurung sehingga terluka.
Dayang Sumbi meminta Sangkuriang membuatkan
perahu selama semalam. Tetapi Dayang Sumbi berbuat curang. Ia berdoa agar fajar
menyingsing sebelum waktunya. Doa Dayang Sumbi pun terkabul. Sangkuriang marah.
Maka kapal yang sudah jadi itu ditendang dan menjadi Gunung Tangkuban Parahu. Sekarang,
Gunung Tangkuban Perahu menjadi objek wisata alam.
Kawah Ratu
Objek Wisata Alam Tangkuban Parahu terletak di
antara dua daerah yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Subang. Selain menikmati
pemandangan alam, wisatawan juga bisa melihat kawah Gunung Tangkuban Parahu,
dan area permainan outbond.
Kawah Ratu terletak dekat area parkir. Kawah
ini terbesar di antara kawah-kawah lain. Bentuknya seperti mangkuk dengan
kedalaman 500 meter.
Dulu objek wisata ini dikelola oleh pemerintah
dengan biaya masuk Rp 10.000,00. Semenjak dikelola oleh pihak swasta menjadi Rp
30.000,00 tentu dengan fasilitas yang memadai, seperti kebersihan yang
ditingkatkan. Bila wisatawan datang berombongan dengan mengendarai bus, mereka
harus berhenti di tempat parkir bawah. Sebab bus tidak dapat naik di jalan
sempit menuju ke tempat wisata. Tetapi pengelola menyediakan jasa angkutan
mobil dengan biaya Rp 8.000,00 per orang.
tas rajut
hasil kerajinan masyarakat Subang
Sebagaimana layaknya tempat wisata, di sana juga
ditemui beberapa cendera mata seperti gantungan kunci bergambar kawah Gunung
Tangkuban Parahu. Ada pula tas rajut hasil kerajinan masyarakat setempat.
Taman
Wisata Alam Tangkuban Perahu dengan keindahan alam dan udara yang sejuk sebagai
alternatif liburan di wilayah Jawa Barat.
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar