Mengenal Lebih Dalam Kota Lama
Semarang
Belanda menjajah Indonesia selama tiga
setengah abad. Banyak pengaruh dan peninggalan yang tersisa di Indonesia.
Diantaranya peninggalan bangunan bergaya Eropa. Tidak heran bila kota lama
tidak hanya terdapat di satu tempat seperti Jakarta, Semarang pun memiliki Kota
Lama. Kawasan Kota Lama di Semarang terletak di seputar Jalan Letjen Suprapto. Dan
mungkin ada lagi kota lama di kota-kota lain sebagai peninggalan Belanda.
Berkunjung ke Kota Lama Semarang, tidak
bisa lepas dari Gereja Blenduk. Gereja yang memiliki nama asli Gereja Immanuel
ini menjadi ikon Kota Lama Semarang. Sehingga Gereja Blenduk tidak hanya
berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga banyak dikunjungi wisatawan domestik
maupun asing. Setiap hari banyak wisatawan yang datang, sekadar ingin melihat dan
berfoto. Bentuknya yang khas, mblenduk
dengan genting berwarna merah bata,
membuat gereja ini lebih dikenal dengan Gereja Blenduk dibanding Gereja
Immanuel. Gereja Blenduk dibangun oleh
pemerintah Belanda pada tahun 1763 dan mengalami perbaikan pada tahun 1894.
Hingga kini Gereja Blenduk masih berdiri megah.
Sayang tidak semua bangunan peninggalan Belanda
dilestarikan. Sebagian dibiarkan rusak bahkan ada yang musnah karena tidak
terawat. Berikut ini beberapa bangunan lain, selain Gereja Blenduk, yang masih tersisa dan berfungsi dengan baik.
Gedung
Jiwasraya ini letaknya berseberangan dengan Gereja Blenduk. Gedung berlantai
tiga lantai didirikan oleh perusahaan pelaksana bangunan gedung zaman
Belanda bernama Hollandsche Beton Maatschappij (HBM).
Berderet dengan Gedung Jiwasraya adalah kantor
pengadilan. Tapi gedung ini sekarang menjadi restoran ikan bakar.
Masih terletatak di
Jalan Letjen Suprapto berdiri megah gedung berlabel Spiegel. Gedung ini adalah
toko H Spiegel yang menjual berbagai macam barang milik perusahaan Winkle Maaatschappij.
Barang yang dijual kain, peralatan rumah tangga, dan keperluan olahraga.
Dibangun pada tahun 1895 oleh Tuan Addler. Awalnya Tuan H Spiegel menjadi
manager, kemudian menjadi pemiliknya. Gedung ini sekarang menjadi sebuah kafe.
Bangunan lain adalah Gedung Neherlands
Handel Mascaapi. Gedung ini terletak di Jalan Mpu Tantutar, bersebelahan dengan Jalan Letjen Suprapto.
Sekarang gedung ini ditempati salah satu kantor bank nasional.
Berbeda dari
gedung-gedung lain yang telah beralih fungsi, kantor pos pada zaman Belanda
masih berfusngsi hingga sekarang. Bahkan menjadi Kantor Pos Besar di Kota Semarang. Bedanya dulu kantor pos menyatu dengan kantor telegraf. Tapi kemudian
hanya berfungsi sebagai kantor pos. Kantor pos yang dibangun pada tahun 1906 terletak di Jalan Pemuda,
tidak jauh dari Jalan Mpu Tantular. Kota Semarang
termasuk tiga kota pertama di Indonesia yang memelopori jasa pos, disamping Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1979 pernah dilakukan pemugaran.
Tentunya masih ada gedung-gedung lain yang tidak kalah menarik. Jadi jangan segan mampir ke kota lama jika Anda kebetulan berwisata ke Kota Semarang. Atau bahkan sengaja berkunjug ke Kota Lama Semarang, sebagaimana para turis lain. Selamat menikmati liburan!
@@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar