Tugu Muda
Sore
itu langit terlihat cerah ketika langkah kaki saya memotong lalu lintas Jalan
Pemuda yang lumayan ramai menuju ke Tugu Muda. Pada saat menyeberang saya bersamaan
dengan seseorang dari luar kota. Kebetulan di Semarang sedang ada tugas
pekerjaan. Ketika saya tanya mengapa ke Tugu Muda, jawabannya karena ingin refreshing. Sama dengan saya yang waktu
itu penat setelah seharian bekerja mencari tempat refreshing.
Tugu
muda tempat yang menarik untuk untuk dijadikan hiburan, baik karena penat
pekerjaan atau liburan. Jadi, jika teman-teman belum
pernah ke Semarang atau ke Semarang tetapi belum sempat mengunjungi Tugu Muda,
sekarang saatnya.
Tidak
sulit mencari Tugu Muda. Sebab tugu tersebut terletak di jantung kota. Berada
di antara Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Pendanaran,
Jalan HOS Cokroaminoto, dan Jalan Mgr. Sugiopranoto. Tugu Muda juga dikelilingi
bangunan-bangunan bersejarah dari Lawang
Sewu, Gedung Pandanaran, Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah, Museum Mandala
Bhakti, hingga Gereja Katedral Semarang.
melepas lelah
dengan melihat air mancur menari-nari
Tugu
Muda dibangun untuk memperingati jasa-jasa para pahlawan yang gugur melawan
tentara Jepang dalam Pertempran Lima Hari di Semarang. Di antara pahlawan itu
dr. Kariadi. Saat itu beliau menjabat sebagai Kepala Laboratorium Malaria di RS
Pusat Rumah Sakit Rakyat (Purusara) Semarang. Atas jasa beliau dibangun RSU Dr.
Kariadi.
salah satu spot foto di
sekitar Tugu Muda
Tugu
Muda diresmikan Presiden Ir. Soekarno pada tahun 1953.Berbentuk seperti lilin,
mengandung makna semangat para pejuang dalammempertahankan kemerdekaan. Tugu
tersebut terdiri dari 3 bagian: landasan, badan, kepala. Pada landaan terdapat
relief berbentuk 5 sangga pilar. Dimaksudkan juga sebagai lambang Pancasila.
Berbeda
Tugu Muda dulu yang hanya berupa tugu, Tugu Muda sekarang dibenahi dengan adanya
ornamen-ornamen yang dapat dijadikan sarana hiburan dan melepas penat, seperti
air mancur. Pemerintah Kota Semarang
terus berbenah khususnya menyangkut ruang-ruang publik. Jadi, jika teman-teman
berkunjung ke sana, banyak spot foto yang menarik untuk berswafoto. Di
antaranya berswafoto di samping air mancur. Disediakan pula bangku-bangku untuk
duduk-duduk sembari menikmati semilir angin sore. Atau pagi hari setelah jalan
sehat kemudian menikmati sinar matahari yang baik untuk kesehatan tubuh.
menikmati sinar matahari
pagi setelah jalan sehat
Teman-teman
tidak hanya bisa berswafoto di sekitar Tugu Muda. Seperti ketika saya
berkunjung, beberapa pegawai bank sengaja mengambil foto dari latar belakang
Lawang Sewu. Karena jarak Tugu Muda dengan Lawang Sewu berdekatan. Hanya
dipisahkan jalan. Yang membuat saya terkagum, para pegawai bank itu tidak berfoto
santai. Mereka memakai kebaya begitu pun yang lelaki, terlihat bersahaja dengan
baju adat. Dandanan pun menyesuaikan. Mungkin untuk kepentingan kedinasan.
taman sebagai sarana bermain
Di
samping itu dibangun pula taman-taman untuk bermain bagi teman-teman yang
mengajak si buah hati. Anak-anak bebas berlarian sementara orangtua duduk-duduk
sambil menjaganya.
menikmati sunset
Di
antara lalu lintas yang tidak pernah sepi, menikmati indahnya semburat jingga
sang surya juga tidak kalah menarik untuk diabadikan.
dengan lampu di atas seperti lilin
Jika
teman-teman ingin melihat bentuk Tugu Muda seperti lilin yang sedang menyala,
datanglah pada malam hari. Lampu bagian atas dinyalakan mirip warna api. Tak
salah bila Tugu Muda terletak di jantung kota, pesonanya senantiasa terpancar
baik pagi, sore, senja, maupun malam hari.
Yah,
tidak terasa senja menjelang. Dan saya pun bersiap meninggalkan Tugu Muda untuk
melanjutkan aktivitas setelah pikiran kembali fresh.
@@@
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus