Iis Soekandar: Cerma

Minggu, 08 Juli 2018

Cerma





       Aku tak pernah beranjak dari meja belajar. Meski begitu aku tahu semua kegiatan Resti. Akulah yang membantu Resti mengurangi rasa sedihnya. Ketika dia menulis di kertasku lalu menuangkan kekesalannya, legalah semua yang menyesakkan dada. Saat beruntung, aku juga menjadi luapan bahagianya. Sambil senyum-senyum, dia berbagi kebahagiaan itu, juga melalui tulisannya.Yah, rahasia tersembunyi, aku lebih tahu, dibanding siapa pun, termasuk mama. Bahkan urusan tertentu, Resti sengaja mengunci rapat-rapat hatinya kepada mama.

      Untuk itulah Resti membeliku. Kutahu pada tulisannya yang pertama. Dia mengatakan baru mengenal cowok yang mampu membuat hari-harinya indah, senyum-senyum sendiri, sekaligus merasa mendapat perhatian lebih dibanding cewek cantik mana pun.

       Lalu bak artis yang sedang berakting dia ungkapkan semua pengalamannya di hadapanku, lengkap dengan gerak tangan dan gestur.
    “Sudah membawa apel merah dan hijau?” ceritanya pada kegiatan pengenalan lingkungan sekolah awal menjadi peserta didik baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar