Iis Soekandar: Pembelajaran Konteks

Sabtu, 27 Januari 2018

Pembelajaran Konteks

                                       Aku, Siswa yang Hebat

                                                             
                                            www.rebanas.com


    
      Pembelajaran tentang Teks Deskripsi memasuki tahap akhir. Setelah memahami, menentukan struktur, hingga menjelaskan unsur kebahasaan, kini tibalah saatnya menulis Teks Dskripsi secara mandiri. Pembahasan Teks Deskripsi berada bab pertama pada Kurikulum 13 jenjang kelas 7.
         Langkah pertama menulis Teks Deskripsi adalah menentukan objek.  
     "Kalian boleh memilih salah satu objek wisata di kota ini. Atau bercerita tentang kampung halamanmu, atau lingkungan tempat tinggalmu, atau sekolahmu ini. Boleh juga bercerita tentang Ayahmu, Ibumu, atau binatang peliharaanmu!” Pinta saya memberi semangat.
     Setiap siswa berpikir dan mereka-reka objek yang akan dipilih berdasarkan pengalaman mereka. Ada yang memilih objek wisata bagi yang pernah berkunjung ke tempat wisata. Begitupun yang memilih kampung halaman, binatang peliharaan, ayah atau ibu dengan segala kelebihannya.
     "Setelah itu tulislah judul. Judul terdiri dari dua unsur, nama objek dan kesanmu terhadap objek itu!" tambah saya pada langkah selanjutnya.
     Saya menunggu sesaat. Setelah semua siswa berhasil membuat judul, saya pun melanjutkan dengan langkah berikutnya. Hingga setiap anak mengembangkan struktur Teks Deskripsi menjadi paragraf-paragraf.
     Saya menunggui bila mungkin ada yang mengalami kesulitan. Tiba-tiba di antara keheningan terdengar isak tangis. Saya mencari sumber suara.
     "Bu, Elsa menangis," ungkap Reny yang duduk di sebelah Elsa. Kebetulan mereka duduk di deretan belakang.
     "Elsa menangis? Kalian bertengkar?" tebak saya.
     "Tidak, Bu. Saya sejak tadi menulis. Tiba-tiba Elsa menangis."
     Sontak semua perhatian siswa tertuju pada Elsa. Saya segera menetralisir keadaan.
     "Anak-anak, tetap lanjutkan mengerjakan tugas."
     Semua siswa melanjutkan tulisannya masing-masing. Sementara saya meminta Elsa ke perpustakaan sambil membawa buku tugas dan pulpen. Kebetulan ruang perpustakaan tidak jauh dari kelas 7, yaitu di lantai dua.
     Sesampai di perpustakaan...
     "Ada apa Elsa kamu memangis?" tanya saya setelah duduk di sampingnya.
     "Ketika Ibu tadi bercerita tentang Ibu, saya teringat Ibu saya. Beliau sudah meninggal,” saya peluk dan hibur Elsa yang kembali menangis. Setelah Elsa tenang...
     "Kalau begitu kamu tidak usah bercerita tentang keluargamu. Berceritalah tentang lingkungan tempat tinggalmu, atau tempat wisata yang pernah kamu kunjungi, atau binatang peliharaanmu," ungkap saya memberikan alternatif.
     "Saya tidak punya rumah, Bu. Kami hanya mengontrak satu kamar. Itu sebabnya tidak punya binatang peliharaan pula. Kami orang tidak mampu dan tidak pernah pergi ke tempat wisata." Isaknya kembali terdengar.
     Saya berusaha terus menghibur. Sejenak saya berpikir.
     "Kalau begitu kamu ceritakan dirimu sendiri."
     "Apa yang harus saya ceritakan, Bu?"
     "Kamu berbeda dengan siswa-siswa lain. Kamu tidak punya ibu, tidak punya rumah, orangtuamu tidak mampu, tapi tetap punya semangat belajar. Itu berarti kamu siswa yang hebat dibanding teman-temanmu."
     "Masa, Bu," ungkap Elsa seperti tak percaya. Mulai tampak sinar di wajahnya.
     Elsa manggut-manggut. Dia pun bersemanagat ingin mengerjakan.
     "Coba kamu bikin judul," pancing saya memberi semangat.
     "Objeknya, aku. Kelebihan aku adalah siswa yang hebat."
     "Jadi..."
     "Aku, Siswa yang Hebat."
     Kini Elsa penuh semangat, tidak ada lagi kesedihan apalagi air mata. Lalu saya suruh Elsa masuk kelas melanjutkan tugasnya menulis Teks Deskripsi.
@@@



                                                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar