Tidak terasa tahun 2018 berada di penghujung.
Tinggal menunggu beberapa jam menuju tahun baru 2019. Saatnya mengevaluasi pada
hal-hal yang telah dilakukan. Sudah berapa banyak karya yang dihasilkan selama
setahun berjalan? Sudahkah itu memenuhi target yang diinginkan? Lalu apa rencana
selanjutnya?
Sehari-hari
saya menulis cerita anak, cerita remaja, atau cerita dewasa, sesekali artikel seputar
pengalaman sendiri. Maka karya yang saya hasilkan meliputi empat genre tersebut. Tetapi cerita anak lebih mendominasi. Mengapa sebarannya tidak
seimbang antara genre satu dengan lainnya? Ada beberapa faktor, mungkin karena
kurangnya media pada genre tertentu, kesempatan dimuat karena harus bersaing dengan
para penulis lain, dan yang tidak kalah penting adalah pengalaman dan kemampuan
yang saya miliki.
Prime time
menulis bagi saya malam hari. Waktu yang tidak dapat diganggu gugat. Kecuali
ada urusan urgen sehingga saya harus mengurangi jatah menulis. Yah, sekadar
mengurangi, tidak mengambil semuanya. Karena menulis bagi saya sebagaimana
makan dan minum. Batin saya akan tersiksa dan jari-jari tangan memprotes karena
tidak dapat menari-nari di atas leptop bila sehari tidak menulis. Maka betapa
bahagia saya bila di luar waktu itu memiliki kesempatan menulis.
Buku antologi cerpen, cernak, dan artikel |
Alhamdulillah, sepanjang tahun 2018 dari sekian
banyak tulisan yang saya kirim ada 13 karya tayang pada 10 media, baik lokal maupun
nasional, cetak maupun elektronik. Meliputi empat genre di atas. Itu berarti
jauh lebih banyak dibanding tahun 2017 hanya 5 karya. Target sebulan tayang
satu karya pun terpenuhi. Bahkan surplus satu. Sayang, karena sesuatu hal,
tidak semua media tersebut dapat saya kumpulkan, seperti media yang terbit dari
luar Pulau Jawa. Yang tidak terduga, karya saya diberi kesempatan bergabung
dalam tiga buku antologi, masing-masing artikel, cerita dewasa, dan cerita anak.
Ada satu novel remaja religi yang saya tulis, tetapi belum menemukan muaranya.
Barangkali rezekinya tahun depan, amin. Meski masih jauh dari harapan, tetaplah
bersyukur. Karena barangsiapa bersyukur, nikmanya akan ditambah.
Terima kasih buat teman-teman medsos. Status, like, komen, doa, dan apa pun yang telah Anda lakukan. Yang pasti telah memberikan semangat sehingga saya dapat berkarya. Yuk, kita lalui tahun 2019 dengan penuh karya!
Sebagaimana
kodrat manusia yang tidak pernah terpuaskan, tahun depan saya berharap banyak
karya yang dapat dinikmati oleh pembaca, baik pada media-media yang pernah
memuat, terlebih yang belum mampu terjamah. Termasuk dunia pictbook yang sekarang
sedang saya usahakan. Karena gambar memegang peranan penting dalam pictbook, mau tidak mau, suka atau tidak
suka, saya juga belajar menggambar. Semoga saat-saat mendatang saya juga diberi
kesempatan berkarya dalam genre yang memberi manfaat bagi anak-anak Indonesia tersebut.
Sebab sebaik-baik manusia adalah yang berguna bagi orang banyak.
Bagaimana dengan teman-teman?
@@@