Iis Soekandar: Resensi

Sabtu, 09 Juli 2016

Resensi


Mengenal Budaya Indonesia Melalui Membaca Novel
Judul buku                : Misteri Sosok Wangi
Penulis                      : Erlita Pratiwi
Penyunting bahasa  : Yessy Sinubulan
Ilustrator                    : Indra Bayu
Penerbit                    : Kiddo
Ketebalan                 : 175 halaman
Ukuran                       : 13 x 19,5 cm
ISBN                          : 978-602-6208-04-0
Cetakan I                  :  Maret 2016
Harga                        : Rp 38.000,00

        Cerita ini berawaldari Andara yang akan berlibur di tempat nenek Ica.Kebetulan mama mendapat tugas meliput acara di Sumenep. Nenek Ica tinggal di Bangkalan, Sumenep, Madura. Tentu saja Andara menerima tawaran sahabatnyayang akan menghabiskan waktu libur di rumah neneknya. Sambil menunggu mama menyelesaikan tugasnya sebagai penulis. Tapi tanpa disangka, di sana sedang ada masalah.
       Tidak tanggung-tanggung, nenek Ica yang pemilik toko batik terkenal di Madura  kehilangan batik termahalnya. Yaitu batik Gentongan yang harganya hingga puluhan juta per lembar. Maklumlah, karena membuatnyamembutuhkan waktu satu tahun dan rumit. Maka tidak heran bila banyak diburu kolektor batik. Disamping itu batik-batik itu peninggalan buyut Ica. Karena harganya sangat mahal dibanding kain-kain batik pada umumnya, kain batik ini hilang.
       Dari sinilah kemudian Andara dan Ica berpetualang mencari pencurinya. Walaupun penyelidikan menyangkut “orang dalam”, tidak berarti petualangan mereka hanya seputar rumah. Mereka juga mendatangi beberapa tempat yang mencurigakan. Usaha mereka membuahkan hasil. Benar kata Mbah Nek, nenek Ica, pencurinya “orang dalam” yaitu pegawainya. Serapi apapun pencuri menyembunyikan hasil curiannya, akhirnya ketahuan.Indra, pegawai Mbak Nek pencurinya. Dia mengelabuhi orang lain dengan menggunakan minyak wangi yang sama dengan Om Yono, saudara Ica yang ikut dicurigai. Dengan begitu Mbah nek dan keluarganya akan menuduh Om Yono.
       Novel ini tidak hanya memberi manfaat bagi adik-adik yang masih duduk dibangku SD sebagai pengisi waktu luang. Jauh dari itu sarat dengan ilmu pengetahuan. Adik-adik dapat mengenal banyak budaya yang dimiliki daerah Madura. Dari mengetahui logat bicara, hasil kerajinan, makanan, sampai pakaian adat. Hasil kebudayaan itu disajikan dalam bentuk rangkuman dan tempat tersendiri. Kelak jika mereka membutuhkannya berkaitan dengan pelajaran di sekolah, mereka tidak kesulitan mencari dalam buku.
       Begitupun dalam segi bahasa. Bahasa yang digunakan komunikatif disamping disajikan dalam kalimat-kalimat pendek. Adik-adik mudah memahaminya. Gambar-gambar yang menyertai membuat novel ini semakin sempurna.
       Sampai penulis membaca halaman terakhir, nyaris tidak menemukan kekurangan. Barangkali dari segi harga. Bagi ekonomi menengah ke bawah mungkin menjadi halangan membaca karena tidak terbeli. Begitupun tidak setiap toko buku menjual novel yang sarat dengan misi budaya ini. Maka ada baiknya perpustakaan-perpustakaan daerah atau perpustakaan sekolah untuk mengoleksi. Sayang, jika upaya memperkenalkan salah satu budaya yang dimiliki Indonesia tidak tersampaikan bagi mereka yang membutuhkan.
@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar